migBlogNews- Lagu berjudul 'Garuda di Dadaku' menjadi lagu wajib dalam setiap laga timnas Indonesia. Sebagai band yang mempopulerkannya, Netral mengaku bangga.
"Perasaannya nggak nyangka bisa segitu responnya. Sekarang bisa jadi semacam mars, semacam lagu kebangsaan. Kita bangga banget," kata manajer Netral, Puji Andi Andaya, dalam perbincangan dengan detiksport, Rabu (22/12/2010).
Sejak babak penyisihan, lagu 'Garuda di Dadaku' memang terus membahana di stadion Gelora Bung Karno (GBK). Semua fans yang memadati stadion tahu lirik lagu yang awalnya diciptakan untuk soundtrack film tersebut.
Menurut Puji, antusiasme terhadap lagu berdurasi 3,49 menit tersebut cukup tinggi. Setiap Netral 'manggung', selalu ada permintaan untuk menyanyikan lagu 'Garuda di Dadaku'. Bahkan, fans Netral kini selalu mengenakan kostum tim nasional Indonesia saat menyaksikan show mereka.
"Pada pakai baju Garuda yang merah. Bahkan kita juga nggak nyangka banyak tentara yang ikut nyanyi dengan sikap sempurna, kaya semacam lagu kebangsaan," ceritanya.
Popularitas lagu tersebut tentu saja menimbulkan keuntungan tersendiri bagi para personel Netral, Bagus, Eno dan Coky. Puji memperkirakan, ada pendapatan tambahan dari keuntungan penjualan Ring Back Tone (RBT) dari lagu itu.
Selain RBT, Netral juga kini tengah mempersiapkan beberapa t-shirt berbau 'Garuda di Dadaku'. Rencanaya, kaos bertema Merah Putih tersebut akan mulai dijual menjelang laga final.
"Nanti kaosnya buat kalangan bawah, kalangan menengah atas dan limited edition," tambahnya.
Meski sudah menjadi 'lagu nasional', Netral belum pernah mendapat penghargaan dari pemerintah. Tapi bagi Netral, itu bukanlah sebuah masalah besar. Lagipula lagu tersebut juga terinspirasi dari lagu daerah 'Apuse'. Lirik lagu tersebut juga diciptakan oleh Feri Indra Syarif, salah seorang mantan ketua Jakmania.
"Kemarin sudah ada yang sounding ke Menpora, tapi sampai sekarang belum ada perkembanganya. Biarin sajalah," pungkasnya.
"Perasaannya nggak nyangka bisa segitu responnya. Sekarang bisa jadi semacam mars, semacam lagu kebangsaan. Kita bangga banget," kata manajer Netral, Puji Andi Andaya, dalam perbincangan dengan detiksport, Rabu (22/12/2010).
Sejak babak penyisihan, lagu 'Garuda di Dadaku' memang terus membahana di stadion Gelora Bung Karno (GBK). Semua fans yang memadati stadion tahu lirik lagu yang awalnya diciptakan untuk soundtrack film tersebut.
Menurut Puji, antusiasme terhadap lagu berdurasi 3,49 menit tersebut cukup tinggi. Setiap Netral 'manggung', selalu ada permintaan untuk menyanyikan lagu 'Garuda di Dadaku'. Bahkan, fans Netral kini selalu mengenakan kostum tim nasional Indonesia saat menyaksikan show mereka.
"Pada pakai baju Garuda yang merah. Bahkan kita juga nggak nyangka banyak tentara yang ikut nyanyi dengan sikap sempurna, kaya semacam lagu kebangsaan," ceritanya.
Popularitas lagu tersebut tentu saja menimbulkan keuntungan tersendiri bagi para personel Netral, Bagus, Eno dan Coky. Puji memperkirakan, ada pendapatan tambahan dari keuntungan penjualan Ring Back Tone (RBT) dari lagu itu.
Selain RBT, Netral juga kini tengah mempersiapkan beberapa t-shirt berbau 'Garuda di Dadaku'. Rencanaya, kaos bertema Merah Putih tersebut akan mulai dijual menjelang laga final.
"Nanti kaosnya buat kalangan bawah, kalangan menengah atas dan limited edition," tambahnya.
Meski sudah menjadi 'lagu nasional', Netral belum pernah mendapat penghargaan dari pemerintah. Tapi bagi Netral, itu bukanlah sebuah masalah besar. Lagipula lagu tersebut juga terinspirasi dari lagu daerah 'Apuse'. Lirik lagu tersebut juga diciptakan oleh Feri Indra Syarif, salah seorang mantan ketua Jakmania.
"Kemarin sudah ada yang sounding ke Menpora, tapi sampai sekarang belum ada perkembanganya. Biarin sajalah," pungkasnya.
Netral 99% Manggung di GBK Saat Laga Final
Laga final leg kedua antara Indonesia versus Malaysia bakal meriah. Jika tak ada kendala teknis, pelantun lagu 'Garuda di Dadaku' Netral akan manggung di stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Pertarungan kedua Cristian Gonzales dkk melawan tim Negeri Jiran digelar pada tanggal 29 Desember. Tiga hari sebelumnya, Indonesia harus melakoni laga tandang terlebih dulu di stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.
Khusus untuk pertandingan kandang, panitia lokal sudah mengontak personel Band Netral agar menjadi pengisi acara di laga puncak. Namun, masih ada kendala teknis yang harus didiskusikan lebih jauh.
"Kita 99 persen main di GBK. Tapi itu dia, satu persennya ada di masalah teknis. Panitia lagi mendiskusikan boleh tidaknya panggung, lalu kapan kita mainnya," ujar manajer Netral, Puji Andi Andaya, dalam perbincangan dengan detiksport, Rabu (22/12/2010).
"Pihak dari penyelanggara lokal pengen kita main. Tapi pihak AFF masih mempermasalahkan soal teknis," sambungnya.
Hingga saat ini, Netral masih menunggu keputusan panitia secara resmi soal rencana manggung tersebut. Menurut Puji, para personel Netral seperti Coky, Bagus dan Eno mengaku sudah tak sabar ingin membuat stadion GBK bergemuruh dengan lagu berdurasi 3,49 menit tersebut.
"Yang pasti bakalan merinding satu stadion. Kita siap all out, tinggal nunggu kabar saja," tambahnya.
Dalam laga kontra Filipina di semifinal lalu, seluruh personel Band Netral juga ikut menyaksikan pertandingan di stadion. Mereka bangga lagu yang awalnya diciptakan untuk soundtrack film tersebut kini menjadi semacam 'lagu nasional'.
Add to Cart
Pertarungan kedua Cristian Gonzales dkk melawan tim Negeri Jiran digelar pada tanggal 29 Desember. Tiga hari sebelumnya, Indonesia harus melakoni laga tandang terlebih dulu di stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia.
Khusus untuk pertandingan kandang, panitia lokal sudah mengontak personel Band Netral agar menjadi pengisi acara di laga puncak. Namun, masih ada kendala teknis yang harus didiskusikan lebih jauh.
"Kita 99 persen main di GBK. Tapi itu dia, satu persennya ada di masalah teknis. Panitia lagi mendiskusikan boleh tidaknya panggung, lalu kapan kita mainnya," ujar manajer Netral, Puji Andi Andaya, dalam perbincangan dengan detiksport, Rabu (22/12/2010).
"Pihak dari penyelanggara lokal pengen kita main. Tapi pihak AFF masih mempermasalahkan soal teknis," sambungnya.
Hingga saat ini, Netral masih menunggu keputusan panitia secara resmi soal rencana manggung tersebut. Menurut Puji, para personel Netral seperti Coky, Bagus dan Eno mengaku sudah tak sabar ingin membuat stadion GBK bergemuruh dengan lagu berdurasi 3,49 menit tersebut.
"Yang pasti bakalan merinding satu stadion. Kita siap all out, tinggal nunggu kabar saja," tambahnya.
Dalam laga kontra Filipina di semifinal lalu, seluruh personel Band Netral juga ikut menyaksikan pertandingan di stadion. Mereka bangga lagu yang awalnya diciptakan untuk soundtrack film tersebut kini menjadi semacam 'lagu nasional'.
0 comments:
Post a Comment
kirim comment kalian klo mo papun dalam blog ini....