topads

admin

Tarik Truk Satu Ton, Limbad Pingsan Dua Kali


migBlogNews- Limbad, pria yang dikenal gemar melakukan hal ekstrim melakukan aksi menarik truk seberat satu ton. Rencananya, rute yang akan ditempuh adalah dari Gelora Bung Karno, melewati Jalan Jenderal Sudirman, Bundaran HI menuju Museum Nasional dan akan berlanjut ke Studio RCTI di Kebon Jeruk.

Namun, sayangnya, aksi Limbad ini mengundang risiko yang cukup mengkhawatirkan. Dia pingsan dua kali selama menjalankan aksinya tersebut.

"Sekarang sudah sampai sekitar Sudirman, dia pingsan dua kali," kata salah seorang kru RCTI yang enggan disebut namanya saat ditemui di Bundaran HI, Jumat 31 Desember 2010.

Seorang penonton bernama Wati juga membenarkan bahwa Limbad pingsan. "Iya, tadi saya lihat Limbad pingsan."

Pihak penyelenggara mengatakan tidak khawatir dengan risiko fisik yang mungkin bisa dialami oleh mantan peserta 'The Master' itu. Segala perlengkapan termasuk medis sudah disiapkan.

"Sudah ada tim dokternya. Aman, kok. Kami juga sudah sediakan ambulan. Apalagi dia juga udah mempersiapkan diri selama seminggu," kru RCTI melanjutkan.

Selain itu, dari pihak kepolisian juga turut mengawal aksi ekstrim itu. Puluhan polisi dikerahkan untuk mengamankan acara tersebut.

Sementara itu, aksi menarik truk satu ton ini juga memancing sejumlah warga untuk ikut menonton. Hal ini membuat suasana di sekitar Bundaran HI ramai oleh warga yang penasaran, sehingga menyebabkan kemacetan.

Polisi Bubarkan Paksa Aksi Limbad

Kepolisian Daerah Metro Jaya akan membubarkan secara paksa atraksi pesulap Limbad yang menarik truk dari Gelora Bung Karno, melalui Jalan Sudirman, Bundaran HI menuju Museum Nasional dan berlanjut di Studio RCTI di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar menjelaskan, selain tidak memiliki izin, aksi ini juga membuat kenyamanan pengguna jalan terganggu karena terjadi kemacetan panjang di jalan utama.

"Banyak masyarakat yang melapor kepada polisi. Aksi ini membuat kemacetan parah," ujar Baharudin Djafar, Jumat 31 Desember 2010.

Bahkan bila acara ini tetap dilakukan pada sore hari. Maka polisi tidak akan segan-segan untuk membubarkan secara paksa. "Kalau ada izin, polisi bisa menentukan apakah aksi ini bisa dilaksanakan atau tidak," ujarnya lagi.

Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa, juga membenarkan penghentian aksi yang dilakukan Limbad. Petugas telah menghentikan kegiatan tersebut saat Limbad berada di Bundaran Hotel Indonesia.

"Kalau tidak bikin macet tentu masih bisa ditolerir. Tapi sudah banyak masyarakat yang mengeluh," ujarnya.

Aksi Limbad menarik truk membuat kendaraan lain di belakangnya mengekor panjang. Apalagi atraksi pesulap yang kerap menantang bahaya ini dilakukan di jalur cepat. Kemacetan parah tak terhindarkan bahkan hingga lebih dari 3 km.

Kemacetan juga ditambah dengan banyaknya masyarakat yang mencoba masuk ke jalan raya. Masyarakat mulai menyerbu sesaat Limbad rehat melakukan aksinya dan bersiap lanjut ke kawasan Tugu Monas. Polisi pun dibuat kerepotan dengan aksi massa yang hendak masuk ke tengah jalan.
Add to Cart

0 comments:

Post a Comment

kirim comment kalian klo mo papun dalam blog ini....